(am I a man or just a bird)
‘ENTAH-LAH WHATEVER’
Kala pertama kulihat di matamu,
Saat senyummu itu meyakinkan diriku,
Aku tersedak kaku,
Membayangkan sosok dirimulah yang aku rindu.
Hariku penuh dengan roman senyum,
Dari wajah dan mata ayu didirimu,
Lalu kucoba tebar pesona,
walau ku tak banyak merayu,
Kata romance…..
Sentuh wanita tepat dihatinya.
Karena wanita ingin dimengerti,
Mawar merah tanda cinta padanya…..
Beri ia perhatian, dan letakkan ia diatas segalanya
Kata tetangga,…..
aku lelaki,
aku pejantan,
metal, rocker atau segala tetek bengek,
mengumbar lewat segala sifat maskulin,
namun ku terjatuh,……
oleh rasa yang tak dapat kusembunyikan
oleh pesona diri wanita,
Waktu dadaku semakin tersesak,
Oleh rasa yang tak bisa lepas terkuak,
Tak kuasa aku menahan,
Mengumbar semua……. Hanya padamu
.Kata orang sih,
Wanita punya segala pesona,
Namun ia hanya berikan pada satu cinta,
Dan aku…..
Hanyalah berharap tanpa bisa tersenyum,
Kata orang lagi nih,
Saat tanganku mengepal,
Dirimu hanya tersenyum sebal,
Bukan cinta yang kau tapal,
Dan hanya kata ‘teman’ jadi penangkal
Salah kuartikan semua…..
Dari senyum yang kau beri,
Segala tawa yang kita hempas
Hanya misteri bagiku….. dibalik rasaku
Senyum ku tersumpal,
Kala kutahu kau bersamanya,
Mulutku kian terkunci,
Saat kau tersenyum padaku,
Dan ia juga senyum miris padaku,
Ada raut kemenangan diwajahnya,
Yang kau dukung dengan tatapan sayu mu
Stupid stinky pain in the ass
What a fuckin’ joke
Langkahku tegulai,
Namun aku berusaha tegar,
Lagi-lagi ini kata orang,
Lelaki harus tegar,….
Tapi aku terlalu rapuh,
Oleh senyum mu
Yang tak mau hilang dari mimpiku
Malamku selalu berisik,
Oleh lirik yang teramat pedas,
Tentang kehidupan yang keras,
Tetanggaku terusik,
Namun ku acuh,
Saat ku tegar kembali,
Ku tata hidupku semula,
Kudapati hidupku jauh berubah,
Lebih baik dan lebih mapan,
Kujalani dengan ceria,
Now I know why you supposed to hate me,
Karena aku nggak punya apa-apa….
Karena aku lelaki jalanan,
Tak berpendidikan,
Yang suram….
Bagi masa depan-mu, hidup-mu, hidup orang tuamu,
Keluarga-mu, dan orang-2 disekitarmu,
Kini aku pun tahu,
Dan ini bukan dari kata orang,
Bahwa aku juga berhak memilih,
Dari sekian banyak wanita,
Yang pasti bukan dirimu lagi,
Untuk jadi bidadariku,….
Dunia dan di hari nanti,
Dan kini aku bersujud,
Tertunduk malu oleh segala putus asa,
Yang pernah ada di benak hati.
Ternyata….
Semuanya hanya soal waktu, passion, and pray.
Nah, ini kata orang lagi…
‘roda kehidupan pasti berputar’
Hidupku tak banyak berubah,
Namun aku bersyukur, aku senang,
Hanya Sedikit rejeki, tapi malah aku bisa berbagi
Kini ada seseorang,
yang memberi senyum padaku,
lebih manis dari yang pernah kau berikan,
wanita dengan keikhlasan, dan kejujuran,
sosok yang tak tergantikan olehmu
aku belajar dari dirimu, dan juga dirinya,
hingga ku tahu begitu banyak perbedaan,
yang baik dan yang buruk dari kaummu,
sifat, tingkah laku, kepribadian
you are much left behind….
Satu, dua,…… dan sujud yang terakhir,
Kupilih wanita ini….
Diatas perangkat shalat, dan mahar yang tak seberapa,
Dibanding dengan segala pesona Fatimah di dirinya
Hingga aku yakin, dan tetap berusaha
Untuk dapat hidup bersamanya,
I could mention her name in heaven,
Together we will gather the bless of Allah SWT,
Moga ia jadi bidadariku,
Yang menjaga setiap inci di diriku,
Menyenangkan mataku kala melihatnya,
Menuntunku menjalani hidup
Di atas jalan kebenaran,
Membawaku selalu rindu tuk pulang,
Amiinn…….
May 18, 2007
No comments:
Post a Comment